Penulis: Tim TribunKepo.com
Najwa Shihab Tak Ikut Antar Jenazah Suami ke Pemakaman, Hanya Laki-Laki yang Hadir
Jakarta – Duka masih menyelimuti keluarga Najwa Shihab setelah kepergian sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf, yang meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) akibat stroke. Namun, publik sempat bertanya-tanya mengapa Najwa tidak terlihat mengantarkan jenazah suaminya ke pemakaman.
Ternyata, pemakaman Ibrahim hanya diikuti oleh kaum laki-laki. Hal ini terlihat dari pengumuman yang dipasang di area pemakaman:
“Pemakaman hanya dihadiri laki-laki. Perempuan dapat menyampaikan belasungkawa di rumah duka.”
Najwa terlihat mengikuti prosesi shalat jenazah di Masjid Al-Barkah, Cilandak, Jakarta Selatan. Setelah itu, ia pulang ke rumah didampingi kerabat perempuan. Meski matanya sembab, ia tetap berusaha tegar menghadapi cobaan ini.
Jenazah Ibrahim kemudian dibawa ke TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, tanpa kehadiran perempuan, termasuk Najwa.
Mengapa Perempuan Tidak Dianjurkan Hadir di Pemakaman? Ini Pandangan Islam
Keputusan keluarga Ibrahim untuk membatasi kehadiran perempuan di pemakaman rupanya memiliki dasar dalam ajaran Islam. Berikut penjelasannya:
1. Larangan Perempuan Ikut Mengantar Jenazah
Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad ﷺ pernah melarang perempuan mengikuti jenazah hingga ke pemakaman. Salah satunya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud:
“Dahulu kami dilarang mengikuti jenazah, tapi tidak dilarang secara tegas.” (HR. Muslim)
Meski tidak haram, ulama menganjurkan perempuan untuk tidak ikut ke kuburan karena dikhawatirkan akan meratap atau berperilaku berlebihan dalam kesedihan.
2. Khawatir Terjadi Ratapan dan Tangisan Berlebihan
Dalam Islam, meratapi kematian dengan berteriak, memukul dada, atau mencakar wajah adalah hal yang dilarang. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul pipi, merobek baju, dan berteriak dengan teriakan jahiliyah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Perempuan cenderung lebih emosional saat berkabung, sehingga ada kekhawatiran terjadi pelanggaran syariat jika mereka hadir di pemakaman.
3. Anjuran untuk Berdoa dari Jarak Jauh
Islam tidak melarang perempuan untuk mendoakan jenazah, tapi lebih baik dilakukan dari rumah atau masjid. Nabi ﷺ pernah bersabda:
“Sebaik-baik tempat bagi perempuan adalah rumahnya.”
Artinya, perempuan tetap bisa ikut mendoakan almarhum tanpa harus berada di lokasi pemakaman.
Najwa Shihab Tampak Tegar Meski Tak Bisa Antar Suami Terakhir Kali
Meski tak bisa mengantarkan jenazah suaminya ke liang lahat, Najwa Shihab tetap menunjukkan ketegaran. Ia terlihat berjalan pulang dengan tenang di tengah guyuran hujan, didampingi kerabat perempuan yang setia memayunginya.
Beberapa netizen memuji sikapnya yang tetap menjaga adab Islam meski dalam kondisi sedih.
Siapa Ibrahim Sjarief Assegaf?
Ibrahim Sjarief Assegaf adalah seorang pengacara ternama kelahiran Solo, Jawa Tengah. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sebelum berkarier di dunia hukum.
Ia meninggal di usia 54 tahun setelah sebelumnya dirawat karena stroke.
Kesimpulan: Menghormati Keputusan Keluarga & Syariat Islam
Keputusan keluarga Ibrahim untuk membatasi kehadiran perempuan di pemakaman bukan tanpa alasan. Hal ini sesuai dengan anjuran Islam agar perempuan tidak berlebihan dalam berkabung.
Najwa Shihab pun memilih menghormati keputusan tersebut dan tetap tegar meski harus melepas suaminya dari kejauhan.
Baca juga:
- Mata Sembab, Najwa Shihab Berjalan Tegar Usai Shalatkan Jenazah Sang Suami
- Profil Lengkap Ibrahim Sjarief Assegaf, Pengacara yang Jadi Suami Najwa Shihab
Penulis: Tim TribunKepo.com
Editor: Redaksi TribunKepo
Artikel ini telah tayang di TribunKepo.com dengan judul “Najwa Shihab Tak Hadir di Pemakaman Suami, Ini Penjelasan dalam Islam Soal Perempuan di Kuburan”.